kelas : XII TKJ 2 anggota kelompok : Deni Murdani Ali Akbar Dicky wahyudi Irfan Putra Ade Imam Indra Abdul Bayu Taufiq
menemukan problem : problem pertama, tidak ada huruf alif setelah huruf lam pada lafadz (wakhtilafi). problem kedua, ada tanda baca sukun di huruf wau pada lafadz (liuulil). problem ketiga, tidak ada tanda baca tasydid di huruf wau pada lafadz (qiyaaman wa qu’uudan).
pengumpulan data : Data pertama, berdasarkan QS.Ali imran ayat 190-191 : إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ Data kedua, berdasarkan buku paket Hal. 80 : Hukum mad Mad adalah memanjangkan lama suara ketika mengucapkan huruf mad, huruf madada 3, yaitu: 1. Alif, hruf yang sebelumnya berharokat fathah 2. wau, huruf yang sebelumnya berharokat dlomah 3. ya, huruf yang sebelumnya berharokat kasroh Hal. 79 : Hukum nun mati dan tanwin Idghom Yaitu mengucapkan nun mati/tanwin secara lebur ketika bertemu dengan huruf-huruf idghom, atau pengucapan dua huruf yang di tasydidkan.
VERYFIKASI : menurut pendapat saya, pada kalimat wakhtilafi terdapat problem pada huruf lam yang tidak memakai alif, seharusnya pada huruf lam tersebut ditambahkan huruf alif sehingga memunculkan hukum mad thobi’i. menurut pendapat saya, pada kalimat qiyaaman wa qu’uudan terdapat problem pada huruf wau tidak dicantumkan tanda baca tasydid, seharusnya pada huruf wau tersebut diberi tasydid sehingga memunculkan hukum bacaan idghom (bigunnah)
Assalaamu'alaikum Wr. Wb.
ReplyDeletekelas : XII TKJ 2
ReplyDeleteanggota kelompok : Deni Murdani
Ali Akbar
Dicky wahyudi
Irfan Putra
Ade Imam
Indra Abdul
Bayu Taufiq
menemukan problem :
problem pertama, tidak ada huruf alif setelah huruf lam pada lafadz (wakhtilafi).
problem kedua, ada tanda baca sukun di huruf wau pada lafadz (liuulil).
problem ketiga, tidak ada tanda baca tasydid di huruf wau pada lafadz (qiyaaman wa qu’uudan).
pengumpulan data :
Data pertama, berdasarkan QS.Ali imran ayat 190-191 :
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Data kedua, berdasarkan buku paket
Hal. 80 :
Hukum mad
Mad adalah memanjangkan lama suara ketika mengucapkan huruf mad, huruf madada 3, yaitu: 1. Alif, hruf yang sebelumnya berharokat fathah
2. wau, huruf yang sebelumnya berharokat dlomah
3. ya, huruf yang sebelumnya berharokat kasroh
Hal. 79 :
Hukum nun mati dan tanwin
Idghom
Yaitu mengucapkan nun mati/tanwin secara lebur ketika bertemu dengan huruf-huruf idghom, atau pengucapan dua huruf yang di tasydidkan.
VERYFIKASI :
menurut pendapat saya, pada kalimat wakhtilafi terdapat problem pada huruf lam yang tidak memakai alif, seharusnya pada huruf lam tersebut ditambahkan huruf alif sehingga memunculkan hukum mad thobi’i.
menurut pendapat saya, pada kalimat qiyaaman wa qu’uudan terdapat problem pada huruf wau tidak dicantumkan tanda baca tasydid, seharusnya pada huruf wau tersebut diberi tasydid sehingga memunculkan hukum bacaan idghom (bigunnah)